Kelas/Semester : X
/ 1
Pertemuan
Ke- : 1 s/d 4
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit
Standar Kompetensi ; Mengapresiasikan
karya seni rupa
Kompetensi
Dasar : Mengidentifikasi keunikan gagasan dan teknik
dalam karya seni rupa terapan
Indikator : 1. Mengidentifikasi karya seni rupa terapan
2. Mengapresiasikan
karya seni rupa terapan
3. Mengagumi
karya seni rupa
4. menganalisis
hasil kreasi seni rupa
I. Tujuan
Pembelajaran
-
Siswa dapat mengapresiasi karya seni rupa
II. Materi Ajar
Seni
Rupa Terapan
Kegiatan
Belajar Ke-1 s.d. 4
Karya seni rupa yang digunakan untuk
keperluan hidup sehari-hari dan bentuk karyanya tetap memiliki nilai-nilai
estetis disebut seni rupa terapan. Pembuatan karya seni rupa terapan selalu
mempertimbangkan dua hal sekaligus, yakni nilai keindahan dan nilai fungsional.
Ada beberapa aspek yang perlu
dipertimbangkan dalam proses pembuatan karya seni terapan di antaranya adalah
hasil karya tersebut harus fungsional. Akhirnya, karya seni itu dapat dipakai
untuk kepentingan praktis. Bentuk karya seni itu pun perlu disesuaikan dengan
fungsinya, sebagai contoh ketika membuat wadah untuk benda-benda yang keras,
tentu aspek bentuk yang menjadi pertimbangan akan berbeda ketika membuat
rancangan sebuah wadah untuk benda cair.
Selain itu, perlu dipertimbangkan pula
bahan yang dibutuhkan, mudah didapat agar karya seni tersebut dapat
direproduksi secara massal dan dapat dibuat dengan mudah atau tidak terhambat
oleh pengadaan bahan baku meskipun dalam penciptaannya tidak meninggalkan
nilai-nilai estetika. Karya seni rupa terapan antara lain seni dekorasi, seni
bangunan, seni ilustrasi, seni grafis terapan, dan seni kriya terapan.
Menilai Karya Seni Rupa Terapan
(Seni Kriya)
Dalam menilai suatu karya seni kriya,
diperlukan proses pemahaman apresiasi seni rupa secara utuh, yaitu dengan
pengamatan, penghayatan terhadap karya dan pengalaman berkarya seni. Sehingga
dapat menumbuhkan sikap empati dan simpati yang akhirnya berkemampuan
menikmati, menilai, dan menghargai seni.
Setiap karya seni rupa mempunyai bobot
yang berbeda satu dengan lainnya. Bobot atau nilai sebuah karya seni rupa
sangat ditentukan oleh pembuat karya seni atau seniman (perupa) dalam
penggarapannya.
Kriteria menilai
karya seni rupa terapan (seni kriya)
- Prinsip seni atau asas seni
- Fungsi seni
- Komposisi atau unsur seni
Mengagumi Karya Seni Rupa Terapan
(Seni Kriya)
Karya cipta seni kriya yang baik (memenuhi
kepuasan pencipta dan pemakai) harus memenuhi faktor-faktor sebagai berikut:
1. Faktor estetis (mempunyai nilai
indah)
2. Faktor artistik
3. Faktor kegunaan (applied)
4. Pengalaman sejarah seni kriya
(seni rupa terapan)
Latar Belakang Gagasan atau
Konsep Penciptaan
Perkembangan
sejarah seni rupa Nusantara tidak lepas dari perkembangan sosial budaya,
perkembangan tersebut dapat dibuat periodisasi berdasarkan zamannya seperti
berikut ini:
1. Zaman seni rupa prasejarah
2. Zaman sejarah seni rupa Hindu dan Buddha
Bentuk Visual Karya Seni Rupa
Terapan
1. Jenis-jenis seni rupa terapan
a. Benda-benda hias
b. Benda pakai
c. Benda-benda mainan
2. Alat dan bahan
3. Bentuk seni rupa terapan
4. Teknik dan proses penciptaan
III. Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan, inkuiri, dan proyek
IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Belajar Ke-1 s.d. 4
Kegiatan Awal
Apersepsi:
1. Siswa diberi pemahaman terhadap karya-karya seni rupa secara umum
Motivasi:
Memotivasi
akan pentingnya menguasai materi ini dengan baik, untuk membantu siswa dalam
memahami dan mengapresiasikankarya-karya seni rupa terapan
Kegiatan
Inti
1. Dengan berdialog dan berdiskusi, siswa diajak
memahami pengertian seni rupa terapan
2. Dengan
metode inkuiri, melalui contoh memahami ragam karya seni rupa dan cara mengapresiaskannya
3.
Dengan berdiskusi dan eksperimen
siswa diajak memahami dan menunjukkan sikap apresiatif terhadpa hasil karya seni rupa
terapan
4.
Siswa mengerjakan tugas latihan soal-soal tentang seni rupa pada buku LKS dan buku penunjang
lainnya
Kegiatan Akhir
1. Dengan
bimbingan guru siswa diminta untuk membuat rangkuman materi
2. Siswa dan guru
melakukan refleksi
3. Guru
memberikan tugas rumah (PR)
V. Alat/Bahan/Sumber
Belajar
1. Alat/Bahan :
- Makalah, booklet dan mass media yang
memuat hasil karya seni rupa
2. Sumber belajar :
- Buku paket
VI. Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik/jenis
: kuis dan tugas individu
2. Bentuk
instrumen: tes tertulis dan tes lisan
3. Instrumen/soal:
1.
Karya seni rupa yang digunakan untuk
keperluan hidup sehari-hari dan bentuk karyanya tetap memiliki nilai-nilai
estetika disebut ....
a. seni rupa terapan d. seni
benda as
b. seni rupa patung e. seni
lukis
c. seni bangunan
2. Karya
seni rupa yang berfungsi untuk menghias suatu ruangan pada gedung pertemuan,
ruang tamu, dan lain-lain disebut seni ....
a. ilustrasi c. grafis terapan e.
bangunan
b. kriya
terapan d. dekorasi
3. Karya
seni rupa yang berfungsi sebagai media komunikasi yang berupa berita atau pesan
disebut seni ....
a. ilustrasi c. kriya terapan e.
bangunan
b. grafis
terapan d. dekorasi
4. Hiasan
yang berbentuk tulisan pada candi seperti cerita pada wayang Ramayana dan
sebagainya disebut karya seni ....
a.
patung c.
kerajinan e.
dekoratif
b. bangunan d. dekorasi
5. Di
bawah ini yang tidak termasuk unsur-unsur seni rupa adalah ....
a. gelap
terang c. warna e.
biaya
b. bagan d. garis
6. Unsur
yang sederhana dan mudah untuk digunakan sebagai alat ekspresi dan merupakan
unsur yang paling kuno digunakan dalam seni adalah ....
a. gelap
terang c. warna e.
tekstur
b. bagan d. garis
7. Nilai
raba dalam suatu permukaan disebut ....
a. titik c. warna e.
garis
b. tekstur d. gelap terang
8. Seni
terapan dibedakan menjadi dua, yaitu seni ....
a. kriya
dan desain c. lukis dan kriya e.
patung dan lukis
b. desain
dan pakai d. pakai dan kriya
9. Seni
rupa dapat digolongkan menjadi dua, yaitu seni ....
a. murni c. pakai e.
murni dan terapan
b. patung d. kriya dan lukis
10. Berikut ini adalah unsur-unsur seni rupa, kecuali
....
a. garis c. irama e.
tekstur
b. bidang d. bentuk
11. Kaidah-kaidah komposisi meliputi ....
a. kesatuan c. irama e.
tekstur
b. bidang d. bentuk
12. Kesatuan dalam komposisi yang memiliki sifat
fleksibel adalah ....
a. statis c. alternatif e.
semua benar
b. dinamis d. mesastetis
13. Tekstur dibagi menjadi ....
a. dua c. empat e.
enam
b. tiga d. lima
Ketuntasan belajar ideal untuk setiap
indikator adalah 0 – 100% dengan batas kriteria ideal minimum 75%
Kelas/Semester : X
/ 1
Pertemuan
Ke- : 5 s/d 8
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit
Standar Kompetensi : Mengapresiasikan
karya seni musik
Kompetensi
Dasar : Mengidentifikasi fungsi dan latar belakang
musik
Indikator : - Memahami dan merumuskan masalah penelitian
yang baik untuk mengenali informasi gejala alam biotik
I. Tujuan
Pembelajaran
-
Siswa dapat mengapresiasikan karya seni musik
II. Materi Ajar
Apresiasi
Musik
Kegiatan
Belajar Ke-5 s.d. 8
Apresiasi musik
merupakan metode penyampaian pengajaran musik yang mempunyai tujuan untuk
menimbulkan sikap menghargai, menilai, dan menghayati unsur keindahan serta ada
rasa empati terhadap seni musik, baik seni musik nasional maupun seni musik
mancanegara, seni musik tradisional, atau musik modern. Orang yang memiliki
rasa senang terhadap musik meskipun tidak berbakat disebut orang musikal.
Fungsi Musik Tradisional dan
Modern
Secara umum,
seni musik memiliki fungsi dan manfaat bagi manusia yaitu dapat membantu
kecerdasan dan kreativitas seseorang sehingga terpacu untuk menumbuhkan diri,
mengembangkan sikap, menghargai karya seni, berusaha menyesuaikan
lingkungannya, dapat menjawab tantangan, serta memecahkan masalah.
1. Fungsi musik tradisional
2. Fungsi musik modern
Peranan
Musik
Adapun beberapa peranan musik adalah
sebagai berikut:
1. Sebagai kebanggaan suatu bangsa merupakan
karakter dan ciri khas suatu daerah.
2. Sebagai media ekspresi dan komunikasi sosial
budaya masyarakat
3. Sebagai dorongan untuk mempunyai rasa cinta dan
bangga terhadap potensi daerah yang perlu dilestarikan dan dikembangkan sebagai
bagian dari budaya nasional Indonesia.
Jenis-jenis, Sejarah, dan
Perkembangan Musik
Jenis-jenis musik daerah sangat banyak
dan beraneka ragam, sebanyak adat budaya daerah di wilayah Nusantara. Beberapa
musik daerah antara lain:
1. Musik daerah Batak, Sumatra
Utara
2. Musik daerah Kalimantan
3. Musik daerah Jawa Barat
4. Musik daerah Bali
5. Musik daerah Jakarta
Alat-alat Musik Tradisional
Sejarah dan
perkembangan musik daerah tidak dapat terlepas dari musik nasional dan sejarah
perkembangan musik dunia. Berdasarkan bukti-bukti peninggalan sejarah, manusia
sejak dahulu telah mengenal seni musik, sesuai dengan waktu dan perkembangan
budaya manusia dalam mewujudkan cipta, rasa, dan karsanya dalam bentuk suara
atau musik. Maka perkembangannya dibagi menjadi zaman sebelum Masehi dan zaman
sesudah Masehi.
1. Zaman sebelum Masehi (zaman
antik)
2. Zaman sesudah Masehi (zaman
baru)
Sejarah Perkembangan Musik Daerah
Setelah kita
mengetahui sejarah perkembangan musik dunia, kita dapat menganalisis dan
menggolongkan musik-musik daerah Nusantara yang beraneka ragam jenis dan
coraknya sesuai dengan sejarah perkembangan musik dunia tersebut. Perkembangan
musik daerah tidak lepas dari perkembangan dunia musik secara umum. Dengan kata
lain, musik daerah logis mendapat pengaruh dari musik asing. Hal ini dapat kita
lihat pada jenis musik daerah yang sudah mengenal nada diatonis, alat musik
ritmis dan melodis, vokal dengan suara banyak, notasi musik, ritme, dan
dinamika dalam musik.
Lagu Daerah
Lagu daerah
sering disebut dengan lagu rakyat, yaitu lagu yang berasal dan lahir dari
tradisi rakyat atau budaya daerah setempat. Tanah air kita kaya akan lagu-lagu
daerah. Lagu-lagu atau nyanyian daerah pada umumnya dipelajari dari anggota
keluarga, tetangga, dan masyarakat sekitar yang diwariskan secara
turun-temurun.
Tokoh-tokoh Musik Daerah
Tokoh-tokoh
musik daerah umumnya kurang menonjol atau tampak, karena jenis musik atau lagu
daerah sifatnya adalah milik umum atau bersama dari generasi ke generasi. Jadi,
banyak sekali lagu-lagu daerah yang tidak diketahui penciptanya. Namun ada
beberapa orang yang dapat kita catat sebagai tokoh yang bergelut di dunia musik
daerah seperti:
1. H. Abdul Ajid dan Uuns sebagai pemrakarsa musik
tarling (gitar dan suling) dari Cirebon, Jawa Barat.
2. Ki Narto Sabdo adalah tokoh karawitan dari Jawa
Tengah. Dia banyak berkarya dalam menciptakan gending dan lagu-lagu daerah
Jawa, lebih dikenal sebagai dalang wayang purwa. Gending atau lagu karyanya
antara lain Gambang Suling, Turi-turi Putih, Numpak Prau, Sapu Tangan, Ali-ali,
Ibu Pertiwi, dan Simpang Lima kota Semarang.
3. Yos Rosadi dari Jawa Barat adalah seniman
pencipta musik arumba, yaitu orkes musik dari bambu yang dibantu oleh Rahmat,
Bill Saragih, dan Sukardi.
4. Daeng Sutigna adalah tokoh seniman musik
angklung dari Bandung. Banyak karya yang dihasilkannya berupa pembuatan alat
musik, lagu-lagu dan aransemennya, serta pementasan musik angklung di berbagai
wilayah Indonesia.
5. Benyamin S. tokoh musik gambang kromong, musik
khas dari Betawi/Jakarta. Banyak lagu-lagu yang beliau ciptakan. Di samping itu
Benyamin dikenal pula sebagai penyanyi dan aktor film humor. Tokoh lainnya
adalah H. Jaja Miharja.
III. Metode Pembelajaran
Diskusi
kelompok, tanya jawab, penugasan,
inkuiri, dan proyek
IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Belajar Ke-5 s.d. 8
Kegiatan
Awal
Apersepsi:
1.
Siswa diberi pemahaman terhadap seni musik secara umum
Motivasi:
Memotivasi
akan pentingnya menguasai materi ini dengan baik, untuk membantu siswa dalam
memahami mengapresiasi berbagai jenis karya seni musik
Kegiatan
Inti
1. Dengan
berdialog dan berdiskusi, siswa diajak memahami pengertian seni dan apresiasi seni musik
2. Dengan metode inkuiri, melalui contoh memahami
keragaman karya seni musi, tokoh dan karya-karyanya
3. Dengan
berdiskusi dan pengamatan siswa diajak
mengetahui cara mengapresiasi seni musik
4. Siswa
mengerjakan tugas latihan soal-soal tentang seni musik
pada buku LKS
dan buku penunjang lainnya
Kegiatan
Akhir
1. Dengan bimbingan guru siswa diminta untuk
membuat rangkuman materi
2. Siswa dan guru melakukan refleksi
3.
Guru memberikan tugas rumah (PR)
V. Alat/Bahan/Sumber
Belajar
1. Alat/Bahan :
-
Alat musik, tape, auio visual, majalah,
dan jenis mass media lain
2. Sumber belajar :
- Buku paket
VI. Penilaian
Hasil Belajar
1. Teknik/jenis
: kuis dan tugas individu
2.
Bentuk instrumen: tes tertulis dan tes
lisan
3. Instrumen/soal:
1. Aspek
apresiasi:
1) Apresiasi 3) Pengetahuan 5)
Pelatihan
2) Keindahan 4) Keterampilan praktik 6) Kejiwaan
Materi pengajaran seni musik di sekolah
meliputi aspek ....
a. 1,
2, 3, 4 c. 2, 5, 6 e.
1, 3, 5, 6
b. 1,
3, 4 d. 3, 4, 5, 6
2. Kecapi, siter, dan sasando termasuk jenis alat
musik ....
a. dawai c. dawai gerak e.
bertali logam
b. tradisional d. dawai petik
3. Melalui pendidikan kesenian khususnya seni
musik di sekolah diharapkan siswa dapat memiliki kemampuan berapresiasi,
berkomunikasi secara kreatif. Kegiatan ini termasuk kegiatan pendidikan ....
a. formal c. di luar sekolah e.
musik
b. informal d. di klub
4. Pengajaran apresiasi musik mempunyai nilai
timbal balik dengan ....
a. kemampuan
dasar musik d.
kreativitas seni
b. penciptaan
musik e. minat dan bakat
c. keindahan
musik
5. Orang bisa merasakan keindahan bunyi musik dan
bisa menikmati ada rasa empati, bahkan ingin mencobanya bernyanyi atau bermain
musik. Hal ini karena adanya ... musik.
a. pengetahuan c. apresiasi e. penciptaan
b. permainan d. pergelaran
6. Musik digunakan sebagai sarana upacara adat,
mengiringi gerak tari, dan upacara keagamaan adalah fungsi ....
a. musik
daerah d.
musik tradisi
b. musik
klasik e.
tradisi musik daerah
c. musik
Nusantara
7. Ungkapan perasaan manusia yang dikeluarkan
dalam bentuk suara disebut ....
a. instrumen c. nyanyian e.
apresiasi
b. vokal d. tari
Ketuntasan belajar ideal untuk setiap indikator adalah 0 – 100% dengan
batas kriteria ideal minimum 75%
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan
Pendidikan : SMK Negeri 3 Tanjung Selor
Mata
Pelajaran : Seni Budaya
Kelas/Semester : X
/ 1
Pertemuan
Ke- : 9 s/d 12
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit
Standar Kompetensi ; Mengapresiasikan
karya seni tari
Kompetensi
Dasar : Mengidentifikasi jenis, peran, dan
perkembangan tari
Indikator : 1. Menganalisa fungsi dan peranan seni tari
2. Mengenal
jenis-jenis tari tradisional nusantara
3. Mengapresiasi
unsur estetis seni
4. mengenal
jenis dan tokoh tari daerah
I. Tujuan
Pembelajaran
-
Siswa dapat mengapresiasi karya seni tari
II. Materi Ajar
Fungsi dan Peranan Seni Tari
Kegiatan
Belajar Ke-9 s.d. 12
Seni tari sangat
berhubungan dengan keadaan masyarakat dan budaya setempat. Oleh karena itu,
fungsi, peranan, dan jenis-jenisnya pun sangat berhubungan dengan masyarakat
dan budaya setempat. Bahkan dalam perkembangannya, seni tari dipengaruhi oleh
perkembangan masyarakat dan budayanya.
Sebagai suatu kegiatan, seni tari memiliki
beberapa fungsi, yaitu sebagai sarana upacara, hiburan, media pergaulan,
penyaluran terapi, media pendidikan, pertunjukan, dan media katarsis (Wardhana,
1990: 5.136)
Jenis-jenis Tari Tradisional
Nusantara
1. Jenis tari berdasarkan fungsinya
a. Tari
upacara
b. Tari
hiburan
c. Tari
pertunjukan
2. Jenis tari berdasarkan bentuk
penyajian
a. Tari
tunggal
b. Tari
berpasangan
c. Tari
kelompok/massal
d. Drama
tari
Unsur Estetis Tari Daerah
Tari sebenarnya adalah gerakan-gerakan
alami yang meniru gerakan-gerakan manusia dalam kegiatan sehari-hari,
gerakan-gerakan hewan, atau gerakan alam lain. Hanya saja untuk menjadi tari,
gerakan-gerakan itu harus digarap dan diolah sehingga gerakan tersebut
mempunyai nilai estetis atau keindahan, karena tari adalah seni yang menekankan
pada keindahan gerak (wiraga), musik (wirama), dan perasaan (wirasa). Bila
dikatakan bahwa nilai estetis/keindahan pada tari terletak pada gerak dan
iringan musik yang didukung oleh keindahan kostum dan perasaan.
Sejarah dan Perkembangan Tari
Daerah
Sejarah tari daerah mana pun jika
tinjauannya jauh ke belakang akan mengalami kesulitan, karena kurangnya dokumen
tari. Dokumen tari biasanya berupa rekaman gerak secara utuh, padahal zaman
dulu sangat sulit untuk mendokumentasikan gerak secara utuh.
Menurut Rushana
sejarah perkembangan tari dibagi menjadi tiga periode, yaitu zaman masyarakat
primitif, zaman masyarakat feodal dan zaman masyarakat modern.
Tokoh-tokoh Tari Daerah
Perkembangan
tari daerah bisa dilihat dari hasil karya beberapa tokoh tari daerah berikut
ini:
1. Bagong
Kusudiardjo
2. S.Maridi
3. R.L.
Sasmita Mardono
4. I Wayan
Dibia
5. Tjetje
Sumantri
6. S.D.
Humardani
III.
Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan, inkuiri, dan proyek
IV.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Belajar Ke-9 s.d. 12
Kegiatan Awal
Apersepsi:
1. Siswa diberi pemahaman
terhadap karya seni tari secara
umum
Motivasi:
Memotivasi akan pentingnya menguasai
materi ini dengan baik, untuk membantu siswa dalam memahami keragaman dan apresiasi seni tari
Kegiatan Inti
1. Dengan berdialog dan berdiskusi, siswa diajak
memahami pengertian seni tari
2. Dengan metode inkuiri, melalui contoh
memahami karya seni tari
3. Dengan berdiskusi dan eksperimen
siswa diajak memahami dan mengapresiasi
karya seni tari beserta tokoh-tokohnya
4. Siswa mengerjakan tugas
latihan soal-soal tentang seni
tari pada buku LKS dan buku penunjang lainnya
Kegiatan Akhir
1. Dengan
bimbingan guru siswa diminta untuk membuat rangkuman materi
2. Siswa dan
guru melakukan refleksi
3. Guru
memberikan tugas rumah (PR)
V. Alat/Bahan/Sumber
Belajar
1. Alat/Bahan :
- Media massa, audio visual, makalah dan
leaflet tentang budaya
2. Sumber
belajar :
- Buku
paket
VI. Penilaian
Hasil Belajar\
1. Teknik/jenis
: kuis dan tugas individu
2. Bentuk
instrumen: tes tertulis dan tes lisan
3. Instrumen/soal:
1.
Seni
yang mengekspresikan nilai batin melalui gerak yang indah dari tubuh/fisik dan
mimik
adalah ....
a. seni
musik c. seni rupa e. estetika
b. seni
tari d. kesenian
2.
Keterlatihan dengan partner/pasangan
dalam pentas tari sebagai persiapan dalam tari ....
a. tunggal b. berpasangan c. massal d. kelompok e. drama
3.
Tari yang diperankan oleh lebih dari dua
orang penari adalah tari ....
a.
tunggal b. berpasangan c. massal d.
duet e.
drama
4.
Berikut ini adalah unsur-unsur penting
dalam pertunjukan tari, kecuali ....
a. kostum c. gerakan tari e. gedung pertunjukan
b. musik
pengiring d. tata rias penari
5.
Perbedaan inti antara tari tunggal dengan
tari berpasangan adalah ....
a. iringan
musik tari berpasangan lebih kompleks
b. penari
berpasanan harus terdiri dari laki-laki dan perempuan
c. tempat
untuk tari tunggal lebih sempit
d. kostum
yang digunakan seragam
e. gerakan
kedua penari saling melengkapi
6. Ciri khas gerakan mata penari Bali adalah ....
a. menatap
lantai d.
menatap lurus ke depan
b. melirik
dengan tajam tanpa menolehkan kepala e.
sering memejamkan mata
c. melirik
malu-malu
7. Dalam tari daerah Jawa, ciri gerakan tangan
penari wanita adalah....
a. lincah d.
tangan diangkat tidak
terlalu tinggi
b. tangan
bergerak sangat bebas e. tangan diangkat tinggi-tinggi
c. tangan
tidak bergerak
8. Di Jawa dan Bali, musik pengiring tari daerah
adalah ....
a. tepukan
tangan d. kendang yang menghentak-hentak
b. pukulan
gong e. musik jazz
c. gamelan
9. Aspek-aspek berikut terdapat dalam tari, kecuali
....
a. gerak c. ritmis e.
ekspresi
b. notasi d. estetis
10. Tari
gambiranom disajikan dengan bentuk ....
a. tunggal c. kelompok e. drama tari
b. berpasangan d. massal
11. Gerakan kaki
penari daerah Kalimantan adalah ....
a. lincah c. menyilang e. selalumenyentuh
lantai
b. lembut d. melompat-lompat
12.Kostum tari
daerah adalah ....
a. nyaris
tidak mengenakan kostum d. kostum besar
b. kostum
yang digunakan sehari-hari e. tidak ada aturan khusus
c. sesuai
dengan busana daerah
13. Perlengkapan
tari/property yang digunakan pada tari eka perwira adalah ....
a. tameng c. pedang e. gong
b. tombak d. pedang dan tameng
14. Pada zaman
sebelum masehi (zaman antik) meninggalkan alat musik perkusi yaitu ....
a. piano c. nekara kendang e.
gong
b. kendang
perunggu d. gamelan
15. Sri Paduka Maharaja Buddha membuat alat
tabuhan yang namanya lokananta pada tahun ....
a. 300
M c. 250 M e.
370 M
b. 240
M d. 390 M
Ketuntasan belajar ideal untuk setiap indikator adalah 0 – 100% dengan
batas kriteria ideal minimum 75%
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan
Pendidikan : SMK Negeri Nawangan
Mata
Pelajaran : Seni Budaya
Kelas/Semester : X
/ 1
Pertemuan
Ke- : 13 s/d 16
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit
Standar Kompetensi ; Mengapresiasikan
karya seni teater
Kompetensi
Dasar : Mendeskripsikan perkembangan teater
Indikator : 1. Mengapresiasi makna dan peranan teater dalam
konteks sosial budaya
2. Memahami
sejarah perkembangan teater
3. Mengenal
tokoh-tokoh teater
4. Memahami
perbedaan jenis teater
I. Tujuan Pembelajaran
-
Siswa dapat mengapresiasi karya seni teater
II. Materi Ajar
Makna dan Peranan Teater dalam
Konteks Sosial Budaya
Kegiatan Belajar Ke-14 s.d. 18
1. Makna dan peranan teater
2. Jenis-jenis teater daerah
3. Fungsi teater
4. Keunikan teater daerah
Sejarah dan Perkembangan Teater
Sesuai dengan asal katanya, teater bermula
dari Yunani. Teater semula berasal dari nama tempat persembahan dalam acara
persembahan untuk Dewa Apollo yang kemudian berkembang menjadi seni
pertunjukan.
Orang-orang Indian Mandam lebih mengenal
teater sebagai seni pertunjukan. Hal ini karena teater orang-orang Indian
Mandam sudah memiliki cerita. Biasanya teater ini bercerita tentang kehidupan
nyata, seperti berburu. Pelakunya juga sudah ada, tanpa ditentukan terlebih
dahulu. Siapa saja yang bersedia bisa menjadi pelaku. Selain itu, teater
orang-orang Indian Mandam sudah ada penontonnya. Tata rias (menggunakan
topeng), tata busana, dan tata musik juga telah tersedia.
Perkembangan selanjutnya adalah lahirnya
drama sastra di Mesir. Cerita dalam teater sudah ditulis sehingga disebut drama
yang ditulis. Setelah drama sastra, lalu muncul drama-drama klasik seperti
tragedi karya Sopocles, komedi-komedi karya Aristophenes, dan Ludi di Romawi,
yaitu suatu show variasi dengan permainan-permainan dan
pertunjukan-pertunjukan yang mengerikan.
Menurut Taringan ada perbedaan antara drama
sebagai teater dan drama sebagai textplay. Drama sebagai textplay adalah
sebagai sastra milik pribadi sedangkan teater sebagai seni kolektif. Drama
hanya memerlukan pembaca, sedangkan pada teater faktor penonton sangat dominan.
Supaya dapat dipentaskan sebagai teater, drama memerlukan penggarapan yang baik
dan teliti. Dengan demikian drama sebagai teater berhubungan dengan sastra
(sastra drama).
Sejarah dan Perkembangan Teater
di Indonesia
Teater dikenal
masyarakat Indonesia sejak lama, berasal dari teater-teater daerah yang disebut
teater tradisional. Menurut Kasim Ahmad dalam Herman J. Waluyo, teater
tradisional dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
1. Teater rakyat
2. Teater klasik
3. Teater transisi
Tokoh-tokoh Sastrawan, Dramawan,
Sutradara, dan Aktor
Tokoh-tokoh teater tradisional sebenarnya
sudah ada. Hanya mereka tidak mampu bertahan lama, terutama para seniman muda.
Mereka jumlahnya semakin berkurang karena kalah saingan dengan seniornya.
Beberapa nama besar dalam teater tradisional adalah Siswondo dan Yusuf Agil
dalam Siswobudoyo. Selain itu Narto Sabdo, Markuat, Basiyo, Cokro Agil, dan
Atmonadi adalah tokoh-tokoh besar dalam teater tradisional.
Dalam sebuah opera yang berjudul Opera
Dardanela kita mengenal beberapa aktor, seperti Tan Ceng Bok, Fifi Young, Pak
Kuncung. Bahkan mereka sempat meramaikan film layar lebar. Opera Dardanela
didirikan oleh Willy Klimanof pada tahun 1926.
Pada zaman Jepang teater telah berkembang
dengan pesat, hal ini disebabkan oleh keberadaan pusat kebudayaan Jepang di
Indonesia (Keimin Bunka Sidosho). Pada saat itu lahir teater Maya yang dipimpin
oleh Usmar Ismail dan Cahaya Timur yang dipimpin oleh Anjas Asmara. Lahirnya
teater Maya sangat dipengaruhi oleh saudagar-saudagar Cina sehingga banyak
penulis drama dari Cina, di antaranya Zauw Giok Lan, Tio Le Soci, Kwee Tek
Hooy, dan Nyoo Cheong Seng.
III. Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan, inkuiri, dan proyek
IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Belajar Ke-13 s.d. 16
Kegiatan Awal
Apersepsi:
1.
Siswa diberi pemahaman terhadap seni teater
Motivasi:
Memotivasi
akan pentingnya menguasai materi ini dengan baik, untuk membantu siswa dalam
memahami dan mengapresiasi seni teater
Kegiatan
Inti
1. Dengan berdialog dan berdiskusi, siswa diajak
memahami pengertian seni teater
2. Dengan metode inkuiri, melalui contoh
memahami sejarah teater dan
perkembangannya
3. Dengan berdiskusi dan pengamatan siswa diajak membedakan jenis karya
teater dan tokohnya
4. Siswa mengerjakan tugas latihan soal-soal
tentang seni teater pada buku LKS dan buku penunjang lainnya
Kegiatan Akhir
1. Dengan
bimbingan guru siswa diminta untuk membuat rangkuman materi
2. Siswa
dan guru melakukan refleksi
3. Guru
memberikan tugas rumah (PR)
V. Alat/Bahan/Sumber
Belajar
1. Alat/Bahan :
Mass media, audio visual, leaflet atu brosur budaya
2. Sumber
belajar :
- Buku
paket
VI. Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik/jenis
: kuis dan tugas individu
2. Bentuk
instrumen: tes tertulis dan tes lisan
3. Instrumen/soal:
1. Salah satu ciri teater daerah adalah ....
a. pantomim
dan monolog d.
dinamis
b. batas
penonton dan yang ditonton tegas e.
berdasarkan naskah
c. anonim
dan improvisasi
2. Di bawah ini yang bukan merupakan
peranan teater adalah sebagai ....
a. media
komunikasi d. alat
propaganda
b. wadah
cerminan budaya masyarakat e. media curahan pendapat
c. wadah
cerminan karakter masyarakat
3. Formasi penonton dalam pertunjukan randai
adalah ....
a. melingkar c. setengah lingkaran e.
melingkar dan berbanjar
b. memanjang
satu arah d. memanjang dan melingkar
4. Lukisan Masa hasil karya ....
a. Muh.
Yamin c. Idrus e.
Armyn Pane
b. Sanusi
Pane d. W.S. Rendra
5. Keunikan teater ini tokoh wanita diperankan
oleh laki-laki adalah teater ....
a. ludruk c. randai e.
ketoprak
b. lenong d. wayang orang
6. Di bawah ini yang tidak termasuk tokoh
teater tradisional adalah ....
a. Narto
Sabdo b. Markuat c. Atmonadi d.
Siswondo e.
Idrus
7. Tessy adalah seniman yang berasal dari ....
a. Jawa
Timur b. Surakarta c.
Jawa Barat d.Yogyakarta e. Jakarta
8. Di bawah ini yang tidak termasuk karya
Arifin C. Noer adalah ....
a. Perang
Troya Tidak Akan Meletus d. Kapai-kapai
b. Sumur
Tanpa Dasar e. Lalat-lalat
c. Antara
Dua Perempuan
9. Teater yang pementasannya akan memberikan pesan
kepada penonton adalah fungsi teater sebagai sarana ....
a. upacara c. ekspresi e.
pertunjukan
b. hiburan d. pendidikan
10. Ceritanya sudah ditulis sampai penggarapannya
yang teratur dan terorganisasi adalah teater ....
a. monolog b.
transisi
c. absurd d. minikata e. kontemporer
Ketuntasan belajar ideal untuk setiap
indikator adalah 0 – 100% dengan batas kriteria ideal minimum 75%
1 komentar:
SIPPPP..BRO
Posting Komentar