Kamis, 24 Oktober 2013

RPP seni budaya kelas X semester 1 tahun 2013/2014


Kelas/Semester            : X / 1
Pertemuan Ke-            :  1 s/d 4
Alokasi Waktu            :  8 x 45 menit
Standar Kompetensi   ;  Mengapresiasikan karya seni rupa
Kompetensi Dasar       :  Mengidentifikasi keunikan gagasan dan teknik dalam karya seni rupa terapan
Indikator                     :  1.   Mengidentifikasi karya seni rupa terapan
2.      Mengapresiasikan karya seni rupa terapan
3.      Mengagumi karya seni rupa
4.      menganalisis hasil kreasi seni rupa

I.    Tujuan Pembelajaran

-          Siswa dapat mengapresiasi karya seni rupa
II.    Materi Ajar
      Seni Rupa Terapan
Kegiatan Belajar Ke-1 s.d. 4
     Karya seni rupa yang digunakan untuk keperluan hidup sehari-hari dan bentuk karyanya tetap memiliki nilai-nilai estetis disebut seni rupa terapan. Pembuatan karya seni rupa terapan selalu mempertimbangkan dua hal sekaligus, yakni nilai keindahan dan nilai fungsional.
     Ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam proses pembuatan karya seni terapan di antaranya adalah hasil karya tersebut harus fungsional. Akhirnya, karya seni itu dapat dipakai untuk kepentingan praktis. Bentuk karya seni itu pun perlu disesuaikan dengan fungsinya, sebagai contoh ketika membuat wadah untuk benda-benda yang keras, tentu aspek bentuk yang menjadi pertimbangan akan berbeda ketika membuat rancangan sebuah wadah untuk benda cair.
     Selain itu, perlu dipertimbangkan pula bahan yang dibutuhkan, mudah didapat agar karya seni tersebut dapat direproduksi secara massal dan dapat dibuat dengan mudah atau tidak terhambat oleh pengadaan bahan baku meskipun dalam penciptaannya tidak meninggalkan nilai-nilai estetika. Karya seni rupa terapan antara lain seni dekorasi, seni bangunan, seni ilustrasi, seni grafis terapan, dan seni kriya terapan.
Menilai Karya Seni Rupa Terapan (Seni Kriya)
     Dalam menilai suatu karya seni kriya, diperlukan proses pemahaman apresiasi seni rupa secara utuh, yaitu dengan pengamatan, penghayatan terhadap karya dan pengalaman berkarya seni. Sehingga dapat menumbuhkan sikap empati dan simpati yang akhirnya berkemampuan menikmati, menilai, dan menghargai seni.
       Setiap karya seni rupa mempunyai bobot yang berbeda satu dengan lainnya. Bobot atau nilai sebuah karya seni rupa sangat ditentukan oleh pembuat karya seni atau seniman (perupa) dalam penggarapannya.
Kriteria menilai karya seni rupa terapan (seni kriya)
-    Prinsip seni atau asas seni
-    Fungsi seni
-    Komposisi atau unsur seni
Mengagumi Karya Seni Rupa Terapan (Seni Kriya)
     Karya cipta seni kriya yang baik (memenuhi kepuasan pencipta dan pemakai) harus memenuhi faktor-faktor sebagai berikut:
1. Faktor estetis (mempunyai nilai indah)
2. Faktor artistik
3. Faktor kegunaan (applied)
4. Pengalaman sejarah seni kriya (seni rupa terapan)
Latar Belakang Gagasan atau Konsep Penciptaan                        
Perkembangan sejarah seni rupa Nusantara tidak lepas dari perkembangan sosial budaya, perkembangan tersebut dapat dibuat periodisasi berdasarkan zamannya seperti berikut ini:
1.  Zaman seni rupa prasejarah
2. Zaman sejarah seni rupa Hindu dan Buddha
Bentuk Visual Karya Seni Rupa Terapan
1. Jenis-jenis seni rupa terapan
a.   Benda-benda hias
b.   Benda pakai
c.   Benda-benda mainan
2. Alat dan bahan
3. Bentuk seni rupa terapan
4. Teknik dan proses penciptaan

III.    Metode Pembelajaran

         Diskusi kelompok, tanya jawab,  penugasan, inkuiri, dan proyek

IV.    Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

         Kegiatan Belajar Ke-1 s.d. 4
         Kegiatan Awal
Apersepsi:
   1.   Siswa diberi pemahaman terhadap karya-karya seni rupa secara umum
Motivasi:
Memotivasi akan pentingnya menguasai materi ini dengan baik, untuk membantu siswa dalam memahami dan mengapresiasikankarya-karya seni rupa terapan

Kegiatan Inti

1.   Dengan berdialog dan berdiskusi, siswa diajak memahami pengertian seni rupa terapan 
2.   Dengan metode inkuiri, melalui contoh memahami ragam karya seni rupa dan cara mengapresiaskannya
3.  Dengan berdiskusi dan eksperimen  siswa diajak memahami dan menunjukkan sikap apresiatif terhadpa hasil karya seni rupa terapan
4.  Siswa mengerjakan tugas latihan soal-soal tentang seni rupa pada buku LKS dan buku penunjang lainnya

Kegiatan Akhir

1.   Dengan bimbingan guru siswa diminta untuk membuat rangkuman materi
2.   Siswa dan guru melakukan refleksi
3.   Guru memberikan tugas rumah (PR)

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
1.   Alat/Bahan    : 
-    Makalah, booklet dan mass media yang memuat  hasil karya seni rupa
2.   Sumber belajar   :
       -    Buku paket
     
VI.    Penilaian Hasil Belajar
     1.   Teknik/jenis  : kuis dan tugas individu
2.            Bentuk instrumen: tes tertulis dan tes lisan
3.            Instrumen/soal:

1. Karya seni rupa yang digunakan untuk keperluan hidup sehari-hari dan bentuk karyanya tetap memiliki nilai-nilai estetika disebut ....
a. seni rupa terapan                          d. seni benda as
b. seni rupa patung                          e. seni lukis
         c. seni bangunan
    2. Karya seni rupa yang berfungsi untuk menghias suatu ruangan pada gedung pertemuan, ruang tamu, dan lain-lain disebut seni ....
         a. ilustrasi                          c. grafis terapan                e. bangunan
         b. kriya terapan                 d. dekorasi
    3. Karya seni rupa yang berfungsi sebagai media komunikasi yang berupa berita atau pesan disebut seni ....
         a. ilustrasi                          c. kriya terapan                 e. bangunan
         b. grafis terapan                d. dekorasi
    4. Hiasan yang berbentuk tulisan pada candi seperti cerita pada wayang Ramayana dan sebagainya disebut karya seni ....
         a.  patung                           c. kerajinan                       e. dekoratif
         b. bangunan                      d. dekorasi

    5. Di bawah ini yang tidak termasuk unsur-unsur seni rupa adalah ....
         a. gelap terang                  c. warna                            e. biaya
         b. bagan                            d. garis
    6. Unsur yang sederhana dan mudah untuk digunakan sebagai alat ekspresi dan merupakan unsur yang paling kuno digunakan dalam seni adalah ....
         a. gelap terang                  c. warna                            e. tekstur
         b. bagan                            d. garis
    7. Nilai raba dalam suatu permukaan disebut ....
         a. titik                               c. warna                            e. garis
         b. tekstur                           d. gelap terang
    8. Seni terapan dibedakan menjadi dua, yaitu seni ....
         a. kriya dan desain            c. lukis dan kriya              e. patung dan lukis
         b. desain dan pakai           d. pakai dan kriya
    9. Seni rupa dapat digolongkan menjadi dua, yaitu seni ....
         a. murni                             c. pakai                             e. murni dan terapan
         b. patung                           d. kriya dan lukis
10. Berikut ini adalah unsur-unsur seni rupa, kecuali ....
         a. garis                              c. irama                             e. tekstur
         b. bidang                           d. bentuk
11.    Kaidah-kaidah komposisi meliputi ....
         a. kesatuan                        c. irama                             e. tekstur
         b. bidang                           d. bentuk
12.    Kesatuan dalam komposisi yang memiliki sifat fleksibel adalah ....
         a. statis                              c. alternatif                       e. semua benar
         b. dinamis                         d. mesastetis
13.    Tekstur dibagi menjadi ....
         a. dua                                c. empat                            e. enam
         b. tiga                                d. lima

Ketuntasan belajar ideal untuk setiap indikator adalah 0 – 100% dengan batas kriteria ideal minimum 75%
                                                                                                     

 

 

 

 

 

 

 

 



Kelas/Semester            : X / 1
Pertemuan Ke-            :  5 s/d 8
Alokasi Waktu            :  8 x 45 menit
Standar Kompetensi   :  Mengapresiasikan karya seni musik
Kompetensi Dasar       :  Mengidentifikasi fungsi dan latar belakang musik
Indikator                     :  -     Memahami dan merumuskan masalah penelitian yang baik untuk mengenali informasi gejala alam biotik 

I.    Tujuan Pembelajaran

-          Siswa dapat mengapresiasikan karya seni musik
II.    Materi Ajar
      Apresiasi Musik
Kegiatan Belajar Ke-5 s.d. 8
Apresiasi musik merupakan metode penyampaian pengajaran musik yang mempunyai tujuan untuk menimbulkan sikap menghargai, menilai, dan menghayati unsur keindahan serta ada rasa empati terhadap seni musik, baik seni musik nasional maupun seni musik mancanegara, seni musik tradisional, atau musik modern. Orang yang memiliki rasa senang terhadap musik meskipun tidak berbakat disebut orang musikal.
Fungsi Musik Tradisional dan Modern
Secara umum, seni musik memiliki fungsi dan manfaat bagi manusia yaitu dapat membantu kecerdasan dan kreativitas seseorang sehingga terpacu untuk menumbuhkan diri, mengembangkan sikap, menghargai karya seni, berusaha menyesuaikan lingkungannya, dapat menjawab tantangan, serta memecahkan masalah.
1. Fungsi musik tradisional
2. Fungsi musik modern
Peranan Musik
Adapun beberapa peranan musik adalah sebagai berikut:
1. Sebagai kebanggaan suatu bangsa merupakan karakter dan ciri khas suatu daerah.
2. Sebagai media ekspresi dan komunikasi sosial budaya masyarakat
3. Sebagai dorongan untuk mempunyai rasa cinta dan bangga terhadap potensi daerah yang perlu dilestarikan dan dikembangkan sebagai bagian dari budaya nasional Indonesia.
Jenis-jenis, Sejarah, dan Perkembangan Musik
Jenis-jenis musik daerah sangat banyak dan beraneka ragam, sebanyak adat budaya daerah di wilayah Nusantara. Beberapa musik daerah antara lain:
1. Musik daerah Batak, Sumatra Utara
2. Musik daerah Kalimantan
3. Musik daerah Jawa Barat
4. Musik daerah Bali
5. Musik daerah Jakarta
Alat-alat Musik Tradisional
Sejarah dan perkembangan musik daerah tidak dapat terlepas dari musik nasional dan sejarah perkembangan musik dunia. Berdasarkan bukti-bukti peninggalan sejarah, manusia sejak dahulu telah mengenal seni musik, sesuai dengan waktu dan perkembangan budaya manusia dalam mewujudkan cipta, rasa, dan karsanya dalam bentuk suara atau musik. Maka perkembangannya dibagi menjadi zaman sebelum Masehi dan zaman sesudah Masehi.
1. Zaman sebelum Masehi (zaman antik)
2. Zaman sesudah Masehi (zaman baru)
Sejarah Perkembangan Musik Daerah
Setelah kita mengetahui sejarah perkembangan musik dunia, kita dapat menganalisis dan menggolongkan musik-musik daerah Nusantara yang beraneka ragam jenis dan coraknya sesuai dengan sejarah perkembangan musik dunia tersebut. Perkembangan musik daerah tidak lepas dari perkembangan dunia musik secara umum. Dengan kata lain, musik daerah logis mendapat pengaruh dari musik asing. Hal ini dapat kita lihat pada jenis musik daerah yang sudah mengenal nada diatonis, alat musik ritmis dan melodis, vokal dengan suara banyak, notasi musik, ritme, dan dinamika dalam musik.
Lagu Daerah
Lagu daerah sering disebut dengan lagu rakyat, yaitu lagu yang berasal dan lahir dari tradisi rakyat atau budaya daerah setempat. Tanah air kita kaya akan lagu-lagu daerah. Lagu-lagu atau nyanyian daerah pada umumnya dipelajari dari anggota keluarga, tetangga, dan masyarakat sekitar yang diwariskan secara turun-temurun.
Tokoh-tokoh Musik Daerah
     Tokoh-tokoh musik daerah umumnya kurang menonjol atau tampak, karena jenis musik atau lagu daerah sifatnya adalah milik umum atau bersama dari generasi ke generasi. Jadi, banyak sekali lagu-lagu daerah yang tidak diketahui penciptanya. Namun ada beberapa orang yang dapat kita catat sebagai tokoh yang bergelut di dunia musik daerah seperti:
1. H. Abdul Ajid dan Uuns sebagai pemrakarsa musik tarling (gitar dan suling) dari Cirebon, Jawa Barat.
2. Ki Narto Sabdo adalah tokoh karawitan dari Jawa Tengah. Dia banyak berkarya dalam menciptakan gending dan lagu-lagu daerah Jawa, lebih dikenal sebagai dalang wayang purwa. Gending atau lagu karyanya antara lain Gambang Suling, Turi-turi Putih, Numpak Prau, Sapu Tangan, Ali-ali, Ibu Pertiwi, dan Simpang Lima kota Semarang.
3. Yos Rosadi dari Jawa Barat adalah seniman pencipta musik arumba, yaitu orkes musik dari bambu yang dibantu oleh Rahmat, Bill Saragih, dan Sukardi.
4. Daeng Sutigna adalah tokoh seniman musik angklung dari Bandung. Banyak karya yang dihasilkannya berupa pembuatan alat musik, lagu-lagu dan aransemennya, serta pementasan musik angklung di berbagai wilayah Indonesia.
5. Benyamin S. tokoh musik gambang kromong, musik khas dari Betawi/Jakarta. Banyak lagu-lagu yang beliau ciptakan. Di samping itu Benyamin dikenal pula sebagai penyanyi dan aktor film humor. Tokoh lainnya adalah H. Jaja Miharja.

III.    Metode Pembelajaran

         Diskusi kelompok, tanya jawab,  penugasan, inkuiri, dan proyek

IV.    Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

         Kegiatan Belajar Ke-5 s.d. 8
         Kegiatan Awal
Apersepsi:
   1.   Siswa diberi pemahaman terhadap seni musik secara umum
Motivasi:
Memotivasi akan pentingnya menguasai materi ini dengan baik, untuk membantu siswa dalam memahami mengapresiasi berbagai jenis karya seni musik

Kegiatan Inti

1.  Dengan berdialog dan berdiskusi, siswa diajak memahami pengertian seni dan apresiasi seni musik 
2.  Dengan metode inkuiri, melalui contoh memahami keragaman karya seni musi, tokoh dan karya-karyanya
3.            Dengan berdiskusi dan pengamatan  siswa diajak mengetahui cara mengapresiasi seni musik
4.            Siswa mengerjakan tugas latihan soal-soal tentang seni musik pada buku LKS dan buku penunjang lainnya

Kegiatan Akhir

1.   Dengan bimbingan guru siswa diminta untuk membuat rangkuman materi
2.   Siswa dan guru melakukan refleksi
3.   Guru memberikan tugas rumah (PR)

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
1.   Alat/Bahan    : 
- Alat musik, tape, auio visual, majalah, dan jenis mass media lain
2.   Sumber belajar   :
       - Buku paket
     

VI.    Penilaian Hasil Belajar
     1.   Teknik/jenis  : kuis dan tugas individu
2.   Bentuk instrumen: tes tertulis dan tes lisan
3.   Instrumen/soal:
1. Aspek apresiasi:
     1) Apresiasi                  3) Pengetahuan                      5) Pelatihan
     2) Keindahan                4) Keterampilan praktik         6)  Kejiwaan
     Materi pengajaran seni musik di sekolah meliputi aspek ....
     a. 1, 2, 3, 4                   c. 2, 5, 6                                 e. 1, 3, 5, 6
     b. 1, 3, 4                            d. 3, 4, 5, 6
2. Kecapi, siter, dan sasando termasuk jenis alat musik ....
     a. dawai                       c. dawai gerak                       e. bertali logam
     b. tradisional                d. dawai petik
3. Melalui pendidikan kesenian khususnya seni musik di sekolah diharapkan siswa dapat memiliki kemampuan berapresiasi, berkomunikasi secara kreatif. Kegiatan ini termasuk kegiatan pendidikan ....
     a. formal                       c. di luar sekolah                   e. musik
     b. informal                    d. di klub

4. Pengajaran apresiasi musik mempunyai nilai timbal balik dengan ....
     a. kemampuan dasar musik                                         d. kreativitas seni
     b. penciptaan musik                             e. minat dan bakat
     c. keindahan musik
5. Orang bisa merasakan keindahan bunyi musik dan bisa menikmati ada rasa empati, bahkan ingin mencobanya bernyanyi atau bermain musik. Hal ini karena adanya ... musik.
     a. pengetahuan             c. apresiasi                             e. penciptaan
     b. permainan                 d. pergelaran
6. Musik digunakan sebagai sarana upacara adat, mengiringi gerak tari, dan upacara keagamaan adalah fungsi ....
     a. musik daerah                                   d. musik tradisi
     b. musik klasik                                     e. tradisi musik daerah
     c. musik Nusantara     
7. Ungkapan perasaan manusia yang dikeluarkan dalam bentuk suara disebut ....
     a. instrumen                 c. nyanyian                            e. apresiasi
     b. vokal                        d. tari


Ketuntasan belajar ideal untuk setiap indikator adalah 0 – 100% dengan batas kriteria ideal minimum 75%       


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Satuan Pendidikan      : SMK Negeri 3 Tanjung Selor
Mata Pelajaran            :  Seni Budaya
Kelas/Semester            : X / 1
Pertemuan Ke-            :  9 s/d 12
Alokasi Waktu            :  8 x 45 menit
Standar Kompetensi   ;  Mengapresiasikan karya seni tari
Kompetensi Dasar       :  Mengidentifikasi jenis, peran, dan perkembangan tari
Indikator                     :  1.   Menganalisa fungsi dan peranan seni tari
2.      Mengenal jenis-jenis tari tradisional nusantara
3.      Mengapresiasi unsur estetis seni
4.      mengenal jenis dan tokoh tari daerah


I.    Tujuan Pembelajaran

-          Siswa dapat mengapresiasi karya seni tari
II.    Materi Ajar
       Fungsi dan Peranan Seni Tari
Kegiatan Belajar Ke-9 s.d. 12
Seni tari sangat berhubungan dengan keadaan masyarakat dan budaya setempat. Oleh karena itu, fungsi, peranan, dan jenis-jenisnya pun sangat berhubungan dengan masyarakat dan budaya setempat. Bahkan dalam perkembangannya, seni tari dipengaruhi oleh perkembangan masyarakat dan budayanya.
     Sebagai suatu kegiatan, seni tari memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai sarana upacara, hiburan, media pergaulan, penyaluran terapi, media pendidikan, pertunjukan, dan media katarsis (Wardhana, 1990: 5.136)
Jenis-jenis Tari Tradisional Nusantara
1. Jenis tari berdasarkan fungsinya
     a.  Tari upacara
     b.      Tari hiburan
     c. Tari pertunjukan
2. Jenis tari berdasarkan bentuk penyajian
     a. Tari tunggal
     b.      Tari berpasangan
     c. Tari kelompok/massal
     d.      Drama tari

Unsur Estetis Tari Daerah
     Tari sebenarnya adalah gerakan-gerakan alami yang meniru gerakan-gerakan manusia dalam kegiatan sehari-hari, gerakan-gerakan hewan, atau gerakan alam lain. Hanya saja untuk menjadi tari, gerakan-gerakan itu harus digarap dan diolah sehingga gerakan tersebut mempunyai nilai estetis atau keindahan, karena tari adalah seni yang menekankan pada keindahan gerak (wiraga), musik (wirama), dan perasaan (wirasa). Bila dikatakan bahwa nilai estetis/keindahan pada tari terletak pada gerak dan iringan musik yang didukung oleh keindahan kostum dan perasaan.

Sejarah dan Perkembangan Tari Daerah
     Sejarah tari daerah mana pun jika tinjauannya jauh ke belakang akan mengalami kesulitan, karena kurangnya dokumen tari. Dokumen tari biasanya berupa rekaman gerak secara utuh, padahal zaman dulu sangat sulit untuk mendokumentasikan gerak secara utuh.
Menurut Rushana sejarah perkembangan tari dibagi menjadi tiga periode, yaitu zaman masyarakat primitif, zaman masyarakat feodal dan zaman masyarakat modern.
Tokoh-tokoh Tari Daerah
Perkembangan tari daerah bisa dilihat dari hasil karya beberapa tokoh tari daerah berikut ini:
1. Bagong Kusudiardjo
2. S.Maridi
3. R.L. Sasmita Mardono
4. I Wayan Dibia
5. Tjetje Sumantri
6. S.D. Humardani

III.    Metode Pembelajaran

         Diskusi kelompok, tanya jawab,  penugasan, inkuiri, dan proyek

IV.    Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

         Kegiatan Belajar Ke-9 s.d. 12
         Kegiatan Awal
Apersepsi:
   1.   Siswa diberi pemahaman terhadap karya seni tari secara umum
Motivasi:
Memotivasi akan pentingnya menguasai materi ini dengan baik, untuk membantu siswa dalam memahami keragaman dan apresiasi seni tari

Kegiatan Inti

1.   Dengan berdialog dan berdiskusi, siswa diajak memahami pengertian seni tari
2.   Dengan metode inkuiri, melalui contoh memahami karya seni tari
3.  Dengan berdiskusi dan eksperimen  siswa diajak memahami dan mengapresiasi karya seni tari beserta tokoh-tokohnya
4.  Siswa mengerjakan tugas latihan soal-soal tentang seni tari pada buku LKS dan buku penunjang lainnya

Kegiatan Akhir

1.   Dengan bimbingan guru siswa diminta untuk membuat rangkuman materi
2.   Siswa dan guru melakukan refleksi
3.   Guru memberikan tugas rumah (PR)
V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
1.   Alat/Bahan    : 
- Media massa, audio visual, makalah dan leaflet tentang budaya
2.   Sumber belajar   :
       - Buku paket
       
VI.    Penilaian Hasil Belajar\
     1.   Teknik/jenis  : kuis dan tugas individu
2.   Bentuk instrumen: tes tertulis dan tes lisan
3.   Instrumen/soal:

1. Seni yang mengekspresikan nilai batin melalui gerak yang indah dari tubuh/fisik dan mimik
      adalah ....
     a. seni musik                 c. seni rupa                            e.  estetika
     b. seni tari                     d. kesenian
2. Keterlatihan dengan partner/pasangan dalam pentas tari sebagai persiapan dalam tari ....
     a. tunggal  b. berpasangan     c. massal                  d. kelompok        e. drama
3. Tari yang diperankan oleh lebih dari dua orang penari adalah tari ....
     a.  tunggal  b. berpasangan     c. massal                  d. duet                e. drama
4. Berikut ini adalah unsur-unsur penting dalam pertunjukan tari, kecuali ....
     a. kostum                           c. gerakan tari                    e. gedung pertunjukan
     b. musik pengiring        d. tata rias penari
5. Perbedaan inti antara tari tunggal dengan tari berpasangan adalah ....
     a. iringan musik tari berpasangan lebih kompleks
     b. penari berpasanan harus terdiri dari laki-laki dan perempuan
     c. tempat untuk tari tunggal lebih sempit
     d.      kostum yang digunakan seragam
     e. gerakan kedua penari saling melengkapi

6. Ciri khas gerakan mata penari Bali adalah ....
     a. menatap lantai                                                  d.   menatap lurus ke depan
     b. melirik dengan tajam tanpa menolehkan kepala    e.   sering memejamkan mata
     c. melirik malu-malu
7. Dalam tari daerah Jawa, ciri gerakan tangan penari wanita adalah....
     a. lincah                                                    d.                tangan diangkat tidak terlalu tinggi
     b. tangan bergerak sangat bebas          e. tangan diangkat tinggi-tinggi
     c. tangan tidak bergerak
8. Di Jawa dan Bali, musik pengiring tari daerah adalah ....
     a. tepukan tangan                                 d. kendang yang menghentak-hentak
     b. pukulan gong                                   e. musik jazz
     c. gamelan
9. Aspek-aspek berikut terdapat dalam tari, kecuali ....
     a. gerak                         c. ritmis                                  e. ekspresi
     b. notasi                             d.                                       estetis
10. Tari gambiranom disajikan dengan bentuk ....
     a. tunggal                          c. kelompok                       e. drama tari
     b. berpasangan                   d. massal
11. Gerakan kaki penari daerah Kalimantan adalah ....
     a. lincah                             c.                                        menyilang            e.         selalumenyentuh lantai
     b. lembut                       d. melompat-lompat
12.Kostum tari daerah adalah ....
     a. nyaris tidak mengenakan kostum     d. kostum besar
     b. kostum yang digunakan sehari-hari e. tidak ada aturan khusus
     c. sesuai dengan busana daerah
13. Perlengkapan tari/property yang digunakan pada tari eka perwira adalah ....
     a. tameng                           c. pedang                           e. gong
     b. tombak                          d. pedang dan tameng
14. Pada zaman sebelum masehi (zaman antik) meninggalkan alat musik perkusi yaitu ....
     a. piano                         c. nekara kendang                 e. gong
     b. kendang perunggu    d. gamelan
15.  Sri Paduka Maharaja Buddha membuat alat tabuhan yang namanya lokananta pada tahun ....
       a.    300 M                      c.   250 M                            e. 370 M
       b.    240 M                      d.   390 M
      
Ketuntasan belajar ideal untuk setiap indikator adalah 0 – 100% dengan batas kriteria ideal minimum 75%



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Satuan Pendidikan      : SMK Negeri Nawangan
Mata Pelajaran            :  Seni Budaya
Kelas/Semester            : X / 1
Pertemuan Ke-            :  13 s/d 16
Alokasi Waktu            :  8 x 45 menit
Standar Kompetensi   ;  Mengapresiasikan karya seni teater
Kompetensi Dasar       :  Mendeskripsikan perkembangan teater
Indikator                     :  1.   Mengapresiasi makna dan peranan teater dalam konteks sosial budaya
2.      Memahami sejarah perkembangan teater
3.      Mengenal tokoh-tokoh teater
4.      Memahami perbedaan jenis teater


I.    Tujuan Pembelajaran

-          Siswa dapat mengapresiasi karya seni teater
II.    Materi Ajar
Makna dan Peranan Teater dalam Konteks Sosial Budaya
Kegiatan Belajar Ke-14 s.d. 18
1.  Makna dan peranan teater
2.  Jenis-jenis teater daerah
3.  Fungsi teater
4.  Keunikan teater daerah
Sejarah dan Perkembangan Teater
     Sesuai dengan asal katanya, teater bermula dari Yunani. Teater semula berasal dari nama tempat persembahan dalam acara persembahan untuk Dewa Apollo yang kemudian berkembang menjadi seni pertunjukan.
     Orang-orang Indian Mandam lebih mengenal teater sebagai seni pertunjukan. Hal ini karena teater orang-orang Indian Mandam sudah memiliki cerita. Biasanya teater ini bercerita tentang kehidupan nyata, seperti berburu. Pelakunya juga sudah ada, tanpa ditentukan terlebih dahulu. Siapa saja yang bersedia bisa menjadi pelaku. Selain itu, teater orang-orang Indian Mandam sudah ada penontonnya. Tata rias (menggunakan topeng), tata busana, dan tata musik juga telah tersedia.
     Perkembangan selanjutnya adalah lahirnya drama sastra di Mesir. Cerita dalam teater sudah ditulis sehingga disebut drama yang ditulis. Setelah drama sastra, lalu muncul drama-drama klasik seperti tragedi karya Sopocles, komedi-komedi karya Aristophenes, dan Ludi di Romawi, yaitu suatu show variasi dengan permainan-permainan dan pertunjukan-pertunjukan yang mengerikan.
     Menurut Taringan ada perbedaan antara drama sebagai teater dan drama sebagai textplay. Drama sebagai textplay adalah sebagai sastra milik pribadi sedangkan teater sebagai seni kolektif. Drama hanya memerlukan pembaca, sedangkan pada teater faktor penonton sangat dominan. Supaya dapat dipentaskan sebagai teater, drama memerlukan penggarapan yang baik dan teliti. Dengan demikian drama sebagai teater berhubungan dengan sastra (sastra drama).
Sejarah dan Perkembangan Teater di Indonesia
Teater dikenal masyarakat Indonesia sejak lama, berasal dari teater-teater daerah yang disebut teater tradisional. Menurut Kasim Ahmad dalam Herman J. Waluyo, teater tradisional dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
1. Teater rakyat
2. Teater klasik
3. Teater transisi
Tokoh-tokoh Sastrawan, Dramawan, Sutradara, dan Aktor
     Tokoh-tokoh teater tradisional sebenarnya sudah ada. Hanya mereka tidak mampu bertahan lama, terutama para seniman muda. Mereka jumlahnya semakin berkurang karena kalah saingan dengan seniornya. Beberapa nama besar dalam teater tradisional adalah Siswondo dan Yusuf Agil dalam Siswobudoyo. Selain itu Narto Sabdo, Markuat, Basiyo, Cokro Agil, dan Atmonadi adalah tokoh-tokoh besar dalam teater tradisional.
     Dalam sebuah opera yang berjudul Opera Dardanela kita mengenal beberapa aktor, seperti Tan Ceng Bok, Fifi Young, Pak Kuncung. Bahkan mereka sempat meramaikan film layar lebar. Opera Dardanela didirikan oleh Willy Klimanof pada tahun 1926.
     Pada zaman Jepang teater telah berkembang dengan pesat, hal ini disebabkan oleh keberadaan pusat kebudayaan Jepang di Indonesia (Keimin Bunka Sidosho). Pada saat itu lahir teater Maya yang dipimpin oleh Usmar Ismail dan Cahaya Timur yang dipimpin oleh Anjas Asmara. Lahirnya teater Maya sangat dipengaruhi oleh saudagar-saudagar Cina sehingga banyak penulis drama dari Cina, di antaranya Zauw Giok Lan, Tio Le Soci, Kwee Tek Hooy, dan Nyoo Cheong Seng.

III.    Metode Pembelajaran

         Diskusi kelompok, tanya jawab,  penugasan, inkuiri, dan proyek

IV.    Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

         Kegiatan Belajar Ke-13 s.d. 16
         Kegiatan Awal
Apersepsi:
   1.   Siswa diberi pemahaman terhadap seni teater
Motivasi:
Memotivasi akan pentingnya menguasai materi ini dengan baik, untuk membantu siswa dalam memahami dan mengapresiasi seni teater

Kegiatan Inti

1.   Dengan berdialog dan berdiskusi, siswa diajak memahami pengertian seni teater
2.   Dengan metode inkuiri, melalui contoh memahami sejarah teater dan perkembangannya
3.  Dengan berdiskusi dan pengamatan siswa diajak membedakan jenis karya teater dan tokohnya
4.  Siswa mengerjakan tugas latihan soal-soal tentang seni teater pada buku LKS dan buku penunjang lainnya

Kegiatan Akhir

1.   Dengan bimbingan guru siswa diminta untuk membuat rangkuman materi
2.   Siswa dan guru melakukan refleksi
3.   Guru memberikan tugas rumah (PR)
V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
1.   Alat/Bahan    : 
Mass media, audio visual, leaflet atu brosur budaya
2.   Sumber belajar   :
       - Buku paket
      
VI.    Penilaian Hasil Belajar
     1.   Teknik/jenis  : kuis dan tugas individu
2.   Bentuk instrumen: tes tertulis dan tes lisan
3.   Instrumen/soal:
1.  Salah satu ciri teater daerah adalah ....
     a. pantomim dan monolog                                          d. dinamis
     b. batas penonton dan yang ditonton tegas                e. berdasarkan naskah
     c. anonim dan improvisasi
2. Di bawah ini yang bukan merupakan peranan teater adalah sebagai ....
     a. media komunikasi                            d. alat propaganda
     b. wadah cerminan budaya masyarakat   e.                media curahan pendapat
     c. wadah cerminan karakter masyarakat
3. Formasi penonton dalam pertunjukan randai adalah ....
     a. melingkar                 c. setengah lingkaran             e. melingkar dan berbanjar
     b. memanjang satu arah    d.                                       memanjang dan melingkar
4. Lukisan Masa hasil karya ....
     a. Muh. Yamin             c. Idrus                                  e. Armyn Pane
     b. Sanusi Pane              d. W.S. Rendra
5. Keunikan teater ini tokoh wanita diperankan oleh laki-laki adalah teater ....
     a. ludruk                       c. randai                                 e. ketoprak
     b. lenong                      d. wayang orang
6. Di bawah ini yang tidak termasuk tokoh teater tradisional adalah ....
     a. Narto Sabdo   b. Markuat c. Atmonadi        d. Siswondo       e. Idrus
7. Tessy adalah seniman yang berasal dari ....
     a. Jawa Timur     b.       Surakarta                      c. Jawa Barat     d.Yogyakarta               e.      Jakarta
8. Di bawah ini yang tidak termasuk karya Arifin C. Noer adalah ....
     a. Perang Troya Tidak Akan Meletus  d. Kapai-kapai
     b. Sumur Tanpa Dasar                         e. Lalat-lalat
     c. Antara Dua Perempuan
9. Teater yang pementasannya akan memberikan pesan kepada penonton adalah fungsi teater sebagai sarana ....
     a. upacara                     c. ekspresi                              e. pertunjukan
     b. hiburan                     d. pendidikan
10. Ceritanya sudah ditulis sampai penggarapannya yang teratur dan terorganisasi adalah teater ....
     a. monolog     b. transisi   c. absurd     d. minikata    e. kontemporer

Ketuntasan belajar ideal untuk setiap indikator adalah 0 – 100% dengan batas kriteria ideal minimum 75%



1 komentar:

Supriyoabdwahabsumberboto mengatakan...

SIPPPP..BRO

Posting Komentar